Most Popular

header ads

Acheron - Rites of the Black Mass 1992






















Acheron - Rites of the Black Mass
Turbo Music 1992

Vincent Crowley - Vocals, Bass
James Strauss - Drums
Pete Slate - Guitars


01 Intro #1 01:57      
02 To Thee We Confess 02:08      
03 Intro #2 01:05      
04 Thou Art Lord 04:09    
05 Intro #3 01:14      
06 Ave Satanas 03:40      
07 Intro #4 01:06      
08 Summoning the Master 02:52      
09 Intro #5 00:45      
10 One With Darkness 03:27      
11 Intro #6 00:39      
12 Prayer of Hell 02:25      
13 Intro #7 01:24
14 Unholy Praises 03:23    
15 Intro #8 01:05    
16 Cursed Nazarene     04:17      
17 Intro #9 00:43    
18 The Enochian Key 02:18      
19 Intro #10 00:49      
20 Let Us Depart 04:59    

Album full pertama " Rites of the Black Mass " milik Band Death/Black Metal, ACHERON yang fenomenal asal Tampa, Florida yang eksis sejak dibentuk tahun 1988 ini memang sejak dirilis banyak menuai Kontroversi dan Fenomenal jika kita Ketahui " makna " apa yang terkandung dalam album band pimpinan Vokalis Vincent Crowley, selama 2 tahun pernah seorang Vincent Crowley menjadi Jema'at Gereja Setan " Church Of Satan " nya Dr. Anton Szandor LaVey's yang sangat dikenal itu. full album pertama Rilisan label Turbo tahun 1992 ini dikenal sebagai album Paling " satanik " oleh berbagai Kalangan media, karena album tersebut dibuat dalam edisi terbatas dan lirik-lirik lagunya kental dengan ajaran satanis. Hebatnya lagi, album ini pun hanya dicopy sebanyak 666 eksemplar, angka yang diyakini sebagai angka setan. dan pada setiap lagu dalam album ini mengandung ayat-ayat yang ada pada Injil Hitam (Satanic Bible) dan intronya bergaya gothik dengan gitar solo yang membuat lagu-lagu tersebut terkesan berasal dari dunia “Kegelapan”. Lagu-lagu mereka bahkan didasarkan atas filsafat “Satanis”. baca saja Kata2 yang terdengar pada Intro #1 " In nomine magni dei nostri satanas luciferi, introibo ad altare / dei nostri. Ad dei nostri, satanas luciferi, qui / laetificat / juventutem meam. Qui regit terram. " lalu Intro # 2 " From the south I invoke the blessings of satan.
From the east I invoke the blessings of lucifer / From the north I invoke the blessings of belial / From the west I invoke the blessings of leviathan " dan memang ada total 10 Intro yang didalamnya menggunakan Asli sebuah Injil Hitam tersebut. dan jika kita memang cermati nuansa album ini memang " Asli " satanik, tidak sekedar Gaya2an seperti halnya band2 Yang pengen tampil " sok Ngeri ", Acheron dialbum ini banyak mengilhami dunia kegelapan dan persembahan pada setan nuansanya, kalo ga percaya check sendiri aja semuanya hehehehe .... Nama Acheron sendiri seperti kita tahu diambil dari nama sebuah nama sungai yang terletak di daerah Epirus di barat laut Yunani. Sungai ini mengalir ke Laut Ionoa di Ammoudia, dekat Parga. Dalam mitologi Yunani, Akheron dikenal sebagai sungai kesedihan dan merupakan salah satu dari lima sungai di dunia bawah. Roh orang mati harus melalui sungai ini untuk sampai di dunia bawah dengan menaiki perahu Kharon. dan Kharon sendiri adalah pendayung di dunia bawah. Dia adalah anak dari Erebos dan Niks.Kharon membawa roh orang mati dengan menggunakan perahunya menyeberangi sungai Akheron dan Kharon meminta bayaran berupa obolos, koin perak Yunani. Karena hal ini, orang-orang Yunani kuno selalu meyimpan sekeping koin di mulut jenazah. Mereka yang tak punya koin tersebut tak boleh menyeberang dan menunggu di tepi sungai selama ratusan tahun. hal ini mengingatkan Gw dengan Film klasik pertama tentang mitologi Yunani " Hercules " keluaran tahun 1983 yang diperankan oleh Aktor legendaris berotot gede asal New York, Lou Ferrigno, yang penampilan awalnya tahun 1977 di film pertama sebagai pemeran Raksasa Hijau "The Incredible Hulk"  dan inget banget saat itu gw masih kecil banget, masih belum sekolah TK lagi hahahaha, tapi herannya koq gw masih inget betul bagaimana Kronologi alur cerita film tersebut hehehe, bagaimana Hercules malah menebaskan pedang-nya kepada Kharon saat meminta Koin Perak sebagai Upah menyeberangi Sungai Kharon yang penuh dengan Tulang Tengkorak, waduh koq malah bercerita ya hehehehe, ga pa2 sedikit Flashback aja dengan masa kecil Gw hahahaha ... sukses album pertama ini, Acheron ga melupakan bagaimana respon Kontroversial begitu band ini merilis Demo " Rites of the Black Mass " tahun 1991 yang menjadi awal ketertarikan fans dengan Imej band ini. sebuah demo yang hanya dirilis dalam format kaset dan Cover Xeroxed copy dengan lirik2 lagu diambil dari Komunitas Pemuja setan Lama / Tradisional Black Mass ! Demo yang memajang nama Scott Burn sebagai Produser ini hanya menampilkan Vincent Crowley sebagai Gitaris dan Vokalis, sementara Musisi lainnya hanya sebagai Additional Player dan Rex "Diabolos" Church sebagai Pembuat gambar artwork kover semua Rilisan Acheron. masih menyambung ketertarikan Scott Burn pada band ini, dialbum pertama ini Scott pun menjadi Enjiner sekaligus Produsernya. sebuah album yang memang sarat dengan Nuansa " Satanis " banyak ditunjukkan pada beberapa Tulisan dan Intro pada Track CD ini, sebuah Statement Frontman Vincent Crowley pada Booklet CD adalah " Who is to Say Good Is right and Evil is Wrong ? Why Should I Be Servant when I Can Be Master? What Makes People think blind faith is superior to the Knoledge of science and nature? Only the elite Know true power stems from the inner self, and Those who Oppose are weak and shall be trampled Under Foot ", hmmm sebuah Statementnya yang Fenomenal pada waktu itu. Vincent yang pernah memperkuat Nocturnus beberapa tahun terbentuknya band Science Death metal tersebut. setelah cukup dikenal lewat 2 demo, Acheron langsung digandeng oleh Turbo Music untuk penggarapan CD pertama yang sudah beberapa kali Sold Out dipasaran dan dilisensi dibeberapa label. memainkan konsep Old School straight forward death metal ala Morbid Angel Awal, Nocturnus, Master, Death Strike, Possessed hingga Venom, gaya gempurannya memang selalu di Isi dengan Harmonisasi yang gelap, segelap Lirik yang dimuntahkan oleh Bassis/Vokalis Vincent ! The album is more about the message and intensity than it is about musicality and nuances. setelah kita mendengar Injil2 Setan, Track awal " To Thee We Confess " menggelinding dengan standard death metal beat yang cepat terus bawaannya, Typical Powerfully Growling  Vincent memang keren berkoar dengan lirik2 Blackened Theme walau kadang hanya bergaya Monoton en kadang malah bikin boring. seperti sebuah Mobilitas Propaganda ajaran kegelepan, Acheron banyak menjadikan media Penghujatan terhadap tuhan melalui Album ini, entah ini sebuah Sensasi atau memang bagian dari imaji-nya yang seorang ateis ? " Thou Art Lord " lebih mengajak Gw untuk headbang, evoked a dark emotion through the riffs and overall song writing Instead, Rites of the Black Mass attempts (and for the most part fails) to create a dark atmosphere with ambient and satanic chanting tracks that often, if not always, feels disconnected and out of place. Gaya Simple Riffing yang memang kerap menciptakan Nuansa Hitam terasakan hampir disetiap lagunya, dan menambah Friendship Vokal/Drummer Nocturnus, Mike Browning pun menjadi Additional Backing Vokal hampir disetiap lagunya. 10 lagu standard Old School Death metal dengan Sounding Drum yang terdengar " klasik " tetap memiliki sebuah Momen dimana Acheron dianggap sebagai salah satu Satanic Death/Thrash terkenal di era 90-an yang kemudian sukses disusul oleh Album ke-2 " Lex Talionis ", dimana Mike Browning mengisi Posisi Drum pasca ditinggalkan Drummer James Strauss yang hanya terlibat era rekaman album Pertama " Rites of the Black Mass ". Onto the music here, the album is mostly mid paced with some slower doom-esque sections. Most tracks are only built on a few riffs, and structured in 4:4 fashion, which can be a bit draining after repeated listens. Vocalist Vince Crowley has a distinct, yet monotone, voice for this type of music, quite good, but let's face it , he's certainly no Glen Benton. The drum production could've been better in my opinion, the kicks are a bit "pitter patter" sounding, the actual playing however is very competent.

Posting Komentar

0 Komentar